Senin, 25 Februari 2013

Menelusuri Kampung Gedong Dan Tersesat di Tanjung Penyusuk


Menelusuri Kampung Gedong Dan Tersesat di Tanjung Penyusuk

Sisi Kanan Tanjung Penyusuk
 Hari ini adalah  terakhir kami di Pulau Bangka,karena besok pagi harus pulang ke Malang.

Hari ini tempat yang ingin kami kunjungi cukup banyak,sehingga jam tujuh pagi kami harus sudah berangkat dengan tujuan pertama adalah  Pantai Parai Tenggiri, kami kembali ke pantai ini karena kurang puas di hari pertama, karena belum sempat mandi di laut yang pasti sangat menyenangkan. Tetapi ketika sampai disana hari sudah mulai panas sedang tempat yang ingin kami kunjungi masih banyak sehingga akhirnya kami urungkan niat itu,nanti saja kalau waktunya mencukupi sepulang dari Tanjung Penyusuk kami akan mampir lagi.

Jalan raya di pulau Bangka umumnya mulus dengan lalu lintas yang masih sepi,jadi sepanjang perjalanan ke Belinyu sangatlah nyaman,kami pacu kendaraan sepanjang perjalanan ke Belinyu,satu satunya hambatan adalah adanya pekerjaan pelebaran jalan antara Sunga Liat-Belinyu.

Kampung Gedong adalah awal persinggahan hari ini,sebuah perkampungan Tionghoa asli yang ada di Bangka,konon bila kita ingin tahu kondisi asli suku Tionghoa seperti di tanah leluhurnya maka  di Kampung Gedong kita dapat menyaksikannya.

Kayak Yang Di Film Laskar Pelangi
Tidak begitu sulit kami menemukan lokasi kampung ini, karena memang dikenal sebagai Desa Wisata etnic yang khas,sehinga banyak warga yang senang hati memberitahu  bila kita bertanya.

Untuk masuk Kampung Gedong,kita  harus masuk sekitar lima kilometer dari jalan raya Belinyu,dilanjutkan dengan masuk jalan yang belum beraspal ditengah kebun penduduk,suasananya sangat sepi,dan agak terasing.

Sekitar dua kilometer menyusuri jalan tanah sampailah di pintu masuk Kampung Gedong.Gapura selamat datang menuju Desa Wisata menyambut  kehadiran kita,perlahan kami masuk dan akhirnya sampailah di sebuah perkampungan dengan bangunan khas cina yang masih asli.

Kehidupan di  Kampung Gedong di dominasi oleh pembuatan krupuk khas bangka, di sepanjang halaman rumah terlihat hamparan krupuk yang dijemur di atas para para.

Sisi Kiri Tanjung Penyusuk
Di ujung kampung kami melihat ada sebuah tempat penjualan yang agak ramai,rupanya itulah tempat penjualan oleh oleh khas itu,kamipun menyerbu untuk membeli oleh oleh, ada krupuk matang tetapi yang paling banyak ragamnya adalah krupuk mentah,dengan berbagai rasa ikan.

Puas mengunjungi Kampung Gedong perjalanan kami lanjutkan dengan tujuan pantai Romodong, kami tertarik kesana karena berdasar informasi airnya yang sangat jernih dan sunsetnya yang sangat indah.

Kami mengira perjalanan menuju pantai Romodong sudah dekat,karena kami sudah di kota Belinyu, kendaraan kami pacu di jalanan mulus nan sepi,satu jam perjalanan maqsih juga belum sampai,sempat kami ragu apakah jalan yang kami tuju benar,karena melewati padang ilalang yang cukup panjang dan sangat sepi,tetapi kami  nekad saja, jalan terus pasti ada ujungnya, dan benar saja, setelah cukup lama kami menelusuri jalan sepi yang panjang kami mulai melihat air laut  di kejauhan.

Alangkah senangnya begitu  kami melewati  jalan berbelok seperti huruf S menurun di antara tebing yang tak begitu tinggi,ternyata byar.. didepan terhampar  dua buah pantai yang berdampingan yang dipisahkan oleh gugusan batu granit yang panjang, itulah Tanjung Penyusuk.

Batu Granit Ciri Khas Pantai Bangka
Lho kok Tanjung Penyusuk? Betul ,ternyata pantai yang kami kunjungi memang Tanjung penyusuk,padahal tujuan semula adalah Pantai Romodong,kami salah jalan,tetapi nggak papa, pantai ini sangat indah,sangat nyaman untuk bermain main disana,suasana sepi, hanya ada satu nelayan yang berlabuh, lainnya hanya Batu Granit yang indah terhampar di depan mata,serasa mimpi hari itu kami ada di negeri laskar pelangi,walaupun beda pulau dengan yang ada di film.

Di pantai yang begitu indah,tak tahan kalau kami nggak nyebur  di  laut, jadilah kami semua mandi dan bergulung gulung di pantai,ber foto ria,dengan berbagai action di bebatuan.

Kira kira jam lima sore kami memutuskan untuk pulang,meski rasanya masih ingn berlama lama  disana,tetapi perjalanan panjang menuju Pangkalpinang memaksa kami harus mengakhiri  hari itu di Penyusuk.

Di tengah perjalanan kami melihat ada orang orang dengan keranjang di kiri kanan sepeda motor mereka penuh dengan durian, rupanya mereka menuju pengepul durian, jadilah kami berhenti sejenak untuk membeli durian.
Penuh Bebatuan yang Indah
Namanya durian tai babi, ukurannya kecil warnanya hijau,kami coba satu ,wuih.. rasanya  manis dan  sedikit menusuk,tapi betul betul enak,beda dengan durian yang biasa kami makan,seperti kemarin di kota Pangkal pinang yang kami beli seharga 25,000 per biji dengan ukuran agak besar.

Kami tawar tawar sebentar akhirnya jadilah Rp 50.000 untuk  17 durian,kami makan ber delapan,meski kecil  tapi masalah rasa nggak  kecewa sama sekali, bahkan kami puas,rasanya ingin bawa sebanyak banyaknya seandainya rumah kami dekat.

Akhirnya perjalanan pulang kami lanjutkan menuju Pangkalpinang, nggak cukup waktu lagi bagi kami untuk menikmati Pantai Romodong,karena kami tersesat di Penyusuk, nggak cukup waktu lagi untuk mampir  di Pantai Parai Tenggiri yang hari pertama kemarin hanya sebentar kami kunjungi,tetapi kami puas hari ini,betul betul puas, see you again Bangka, I Love You Full…….

Bergaya Sejenak

Pantai Pasir Padi dan Kolam Air Hangat Di Sunga Liat


Pantai Pasir Padi dan Kolam Air Hangat Di Sunga Liat

Pantai Pasir Padi
 Tak jauh dari Kota Pangkalpinang,sekitar limabelas  kilometer ,terletak pantai Pasir Padi,tak sulit mencapai kesana walaupun petunjuk arah sempat membingungkan kami, bahkan sempat kebablasan sedikit.

Menuju pantai Pasir Padi kita melewati padang ilalang yang cukup panjang,sempat teman teman mau berfoto ria tetapi karena teriknya matahari maka perjalanan kami teruskan langsung menuju pantai.Dan alangkah kagetnya,ternyata pantai pasir padi saat itu air lautnya sangat jauh dari bibir pantai,sehingga yang terlihat adalah lautan pasir yang sangat luas,bahkan kami melihat ada latihan motocross yang melintasi laut yang kering.

Pantai ini sebenarnya sangat  indah ,bahkan saya pakai sebagai background blog saya, karena unik dan jarang ada pantai yang demikian  spesial  terutama bila diabadikan dalam foto.

Fasilitas di pingir pantai biasa saja,hanya terdapat deretan rumah makan yang sepi,sehingga kami duduk duduk saja di bangku lapak yang kosong dan teduh. Saya membayangkan waktu yang tepat pastilah sore hari untuk dapat menikmati  indahnya pantai ini.

Tidak lama kami di sana, perjalanan kami lanjutkan ke Pantai Tanjung Pesona di kawasan kota Sungai Liat, kurang lebih satu jam perjalanan.
Pantai Tanjung Pesona
Berbeda dengn pantai Pasir Padi, pantai Tanjung Pesona lebih teduh karena di sepanjang pantai sengaja di tanaman pohon perindang beserta bangku bangku santai,plus kamar mandi untuk bilas bila kita mau mandi di laut.

Benar saja,akhirnya kami tidak betah untuk tidak menceburkan diri di laut. Awalnya cuma sekedar jalan  jalan di pinggir pantai,membasahi kaki,dan bermain pasir, tetapi lama lama tanggung, air laut begitu menggoda sehingga kamipun rame rame mandi di laut,wah kalau sudah begini lupa waktu.

Tak terasa waktu sudah semakin sore,sekitar jam empat kami mula meninggalkan Tanjung Pesona,tujuan berikutnya adalah pemandian air panas,masih di Sungai Liat.

Hari ini kegiatan kami adalah mandi dan mandi,habis berenang di hotel pagi pagi ,siangnya mandi di laut di Pantai Tanjung Pesona,sore sampai malam berendam di Pemandian Air Hangat, kegiatan terakhir ini  sekaligus  relaksasi dan cukup menghilangkan kepenatan sepanjang hari  tadi, dan tentu saja puas dan lega.

Dalam perjalanan pulang ke hotel kami masih menyempatkan diri makan durian di kota Pangkalpinang yang memang lagi musim,harga berkisar 15-25 ribu per biji.
Sisi Lain Keindahan Pantai Tanjung Pesona
Akhirnya hari itu kami dengan makan malam  dan  rasa kantuk  tak tertahankan lagi, kami harus istirahat karena esok pagi masih kami lanjutkan meng explore bangka, tujuan kami adalah Belinyu,Taman Pha Kak Liang,Pantai Romodong,Pantai Tanjung Penyusuk, nantikan cerita selanjutnya.

Rabu, 20 Februari 2013

Trail Adventure Malang-Bromo


Trail Adventure Malang-Bromo

Lautan Pasir
Menuju  gunung Bromo lewat malang memang mengasyikan,tak hanya bromo yang memang sudah terkenal keindahannya,tetapi juga perjalanan sepanjang jalur malang bromo sungguh indah pemandangannya, apalagi pakai motor trail. Memang  kali ini tujuan utama kami bukan mengejar sunrise yang sangat indah itu, tetapi ingin merasakan sensasi  lain dengan motor trail

Perjalanan dimulai  pukul tujuh pagi dari tempat penyewaan motor trail di kawasan lapangan rampal malang,menuju Kecamatan Tumpang, dilanjutkan melewati perkebunan apel di Desa Poncokusumo dan beristirahat di pos Perhutani di dekat Coban Pelangi (air terjun pelangi).sejak dari kecamatan Tumpang jalan sudah mulai menanjak,  tetapi masih beraspal mulus, sehingga nggak sampai satu jam sudah sampai di pos Perhutani.

Coban Pelangi  walaupun berada satu jalur menuju bromo tetapi  jalan kesana   masih lumayan jauh dan harus jalan kaki, sehingga kami putuskan kali ini nggak jadi mampiri, next time harus kesana.

Setelah istirahat sejenak di Pos Perhutani perjalanan dilanjutkan ke Bromo,tetapi  jalur sudah nggak beraspal  lagi, melainkan potongan beton  persegi panjang yang ditata zig zag seperti paving,tetapi jangan dibayangkan mulus dan rapi seperti paving,melainkan kasar berongga dan agak licin, nggak masalah bagi  motor trail, justru sangat menyenangkan, namun jika bawa motor biasa harus hati hati,walaupun  bisa lewat.

Tiba di pertigaan Jemplang kami istirahat lagi, jemplang adalah pertigaan antara arah Malang,Bromo dan Ranupane, udara dingin menusuk  sehingga kami langsung menyerbu perapian para penjual yang ada disana, sambil makan bakso yang harus cepat dimakan karena keburu dingin.

Perjalanan dilanjutkan ke Bromo,kali ini jalan mulai menurun hingga lautan pasir, baru beberapa saat turun kami sempat berpapasan dengan wisatawan bule yang naik Landrover,mereka pulang dari menikmari sunrise.Memang ada hotel di Malang yang menyediakan tour sunrise Bromo pakai Landrover,yakni hotel Helios,sebuah budged hotel yang banyak di tempati turis mancanegara.

Mejeng Sejenak

Sebelum turun ke lautan pasir,kami melewati dekat perbukitan yang biasa dikenal bukit teletubbies,karena dari jauh kelihatan seperti gunung di serial  teletubbies  dengan rumput yang menghijau,kami berhenti sejenak kemudian berputar putar  dengan motor trail menyasar jalan setapak yang  banyak bersilangan.

Puas bermain main kami langsung turun ke lautan pasir,menggeber motor trail,nekad mencoba jumping seperti professional walaupun agak takut  takut, turun naik jalur setapak di atas gunung pasir menjadi sensasi tersendiri yang sangat menyenangkan , hingga  puncaknya adalah menggeber motor trail hingga bawah tangga kawah bromo,tanjakan  tinggi dan berpasir sangat mengasyikan, kadang terpeleset dan melorot,hal ini  justru menambah sensasi  ber motor trail.

Rabu, 13 Februari 2013

Mendaki Bukit Betung, Vihara Fathin San Hingga Menikmati Pantai Parai Tenggiri Sungai Liat


Mendaki Bukit Betung  Vihara Fathin San Hingga Menikmati Pantai Parai Tenggiri , 
Sungai Liat


Tenang Di Puncak Bukit
Seperti  biasa  perjalanan ke Pulau Bangka kali ini juga dalam rangka pekerjaan,dan seperti biasa pula kami  extend dua hari untuk mencoba meng explore wisata pulau Bangka yang semakin terkenal .

Di hari pertama kedatangan di Bangka  sebetulnya sudah ada Tour dari Perusahaan tempat kami bekerja, namun tentu saja kami merasa kurang puas jika belum menjelajah pulau Bangka,mumpung ada kesempatan, kapan lagi kalau nggak sekarang.
Kuil di Vihara Fathin San
Tour hari pertama di pulau Bangka bersama perusahaan diajak menuju Vihara Fathin San, pantai Parai Tenggiri  dan pantai  Matras.

Perjalanan menuju Vihara Fathin San membuat kami cukup kaget, karena kami diajak lewat jalan desa yang sepi di tengah kebun rakyat, ternyata itu menuju pos pemberhentian kendaraan  selanjutnya jalan mendaki  dimana Vihara Fathin San berada di atas sebuah bukit,namanya Bukit Betung,tentu saja sangat  melelahkan, sehingga tak banyak yang meneruskan perjalanan ke atas, tetapi hal ini tak menyurutkan langkah kami yang memang penasaran dengan apa yang ada di atas sana,lagipula sayang kalau dilewatkan begitu saja,sudah jauh jauh ke Bangka pasti harus all out pula menikmatinya.
Istirahat sejenak Di Depan Kuil Di Atas Bukit betung
Akhirnya sampailah kami di atas bukit ,sebuah bangunan  dominan warna merah terlihat di depan kami, tetapi kami harus berhenti karena kecapekan,dan kesempatan ini tak disia siakan oleh teman teman untuk bergaya di depan kamera denga latar belakang tebing batu  serta pemandangan yang jauh di bawah sana.

Setelah tenaga terkumpul kembali perjalanan kami lanjutkan, kali ini jalan setapak yang sudah diplester menanjak naik lereng bukit, kami ikuti saja jalan itu hingga tiba di sebuah patung Budha di salah satu sisi atas bukit, pemandangan di kejauhan  terlihat hutan dan tanaman menghijau,menyegarkan sehingga terbayarlah  kepenatan kami setelah mendaki bukit tadi.
Pemandangan dari atas Bukit Betung
Puas mengunjungi kelenteng di atas bukit, kami lanjutkan perjalanan menuju kota Sungai Liat,kali ini menuju pantai Matras, siang cukup terik sehingga kami hanya duduk duduk saja di bawah pohon agak jauh dari pantai.

Tak lama kami disana, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Parai Tenggiri, berbeda dengan pantai sebelumnya, inilah pantai yang menjadi kebanggaan Pulau Bangka dan dikenal sebagai Kuta nya Pulau Bangka. Lokasi pantainya ada di kawasan resort sehingga cukup terawat  dan bersih, dan tentu saja banyak  onggokan batu granit besar di pinggir pantai mengingatkan saya akan laskar pelangi.
Pantai Parai Tenggiri
Cukup lama kami di pantai ini, duduk dan menikmati indahnya pantai parai yangsaat itu sudah mulai sore sehingga tak lagi panas menyengat, terlihat pula beberapa pemain persija bersama keluarganya bermain di pantai, rupanya mereka sedang ada pertandingan persahabatan dengan klub lokal Bangka.

Senin, 11 Februari 2013

Dari Tangkuban Perahu Ke Kawah Putih

Dari Tangkuban Perahu Ke Kawah Putih
Kawah Tangkuban Perahu
Kali ini saya posting cerita perjalanan saya sehari menikmati sebagian wisata Bandung,udah lama sih tahun 2010 lalu,tetapi baru sempat posting. Setelah selama empat hari berkutat dengan acara yang berkaitan dengan pekerjaan tibalah saatnya untuk menikmati sebagian wisata disekeliling Bandung yang sudah lama ingin saya lakukan.

 Sengaja saya dan teman teman extend selama 2 hari di Bandung, dan kebetulan pula ada seorang teman yang baik hati mengajak kami semua menginap di rumahnya,tentu saja kami semua senang karena memang sudah lama sekali kami tak bertemu, dan yang penting lagi tak perlu repot cari hotel ,apalagi setelah kami utarakan niat untuk wisata keliling Bandung mendapat dukungan penuh, bahkan mau mengantar kami semua jalan jalan.

Pagi setelah sarapan kami semua bersiap untuk berangkat, dengan mengendarai Kia Pregio tujuan pertama kami adalah Planetarium Boscha, tak sampai satu jam kami sampai di tempat itu, namun sayang tidak bisa masuk untuk mengintip langit, karena memang pada hari itu bukan waktunya kunjungan untuk umum,kami baru tahu kalau mau kesana ada hari hari tertentu dan lebih baik lagi kalau membuat appointment dengan pihak Planetarium Boscha, kita bisa browsing tentang jadwal dan kontak kunjungan ke Boscha. Akhirnya kami harus puas menikmati dari luar bangunan yang menurut kami unik,tak apalah toh pemandangannya cukup menarik.
Planetarium Boscha
Setelah puas berfoto ria perjalanan kami lanjutkan ke Kawah Papandayan,selama perjalanan kami menikmati pemandangan di kiri kanan jalan yang cukup indah dengan jalanan yang berkelok kelok. Bagi saya ini kali kedua kunjungan ke kawah gunung Papandayan,setelah yang pertama kira kira tahun 2001, namun suasananya hampir tak ada yang berubah, penjual aneka cenderamata, tetap pada posisinya disertai angin yang cukup kencang dan tentu saja hawa yang sangat dingin menjadi ciri khas tempat ini.

Puas menikmati kawah papandayan bergegas kami meluncur ke arah selatan Bandung, tujuan kami Kawah Putih. Di Bandung selatan.

Kali ini perjalanan cukup jauh,dan harus melewati kemacetan kota Bandung yang pada siang itu cukup lumayan,namun lepas dari kota kami mendapat pemandangan hamparan sayur mayur yang indah dan menyejukkan mata di kiri kanan jalan ke arah Ciwidey hingga akhirnya kami tiba di gerbang masuk kawah putih yang sudah tutup, tetapi masih ada petugas jaga sehingga kami memaksa untuk tetap masuk, dan setelah nego dan membayar ongkos masuk Rp 75.000,00 per orang akhirnya kami di ijinkan, semula kami kira sebentar saja sudah tiba di lokasi eh ternyata masih jauh, perjalanan naik gunung kurang lebih setengah jam sebelum akhirnya kami sampai di pelataran parkir dekat kawah.
Kawah Putih
Disambut udara dingin yang menusuk dan gerimis membuat kami cukup menggigil, apalagi waktu yang diberikan oleh petugas yang juga tertulis di papan peringatan tidak boleh lama lama di dekat kawah,mengingat resiko keracunan dari asap belerang yang menyengat baunya.

 Akhirnya kami setengah berlari menuruni jalan yang telah di plester untuk menuju kawah putih, lebih tepat kami menyebutnya sebagai danau kawah,karena memang suasananya seperti danau yang airnya berwarna putih.

Setelah puas jeprat jepret sana sini, bergegas kami kembali ke mobil untuk segera turun gunung,waktu sudah menjelang magrib hingga akhirnya tiba di gerbang masuk pertama hari sudah gelap,tetapi perjalanan belum selesai, malam itu kami putuskan untuk berendan di mata air hangat yang lokasinya tak jauh dari gerbang pertama tadi, jadilah kami berendam sampai jam Sembilan malam untuk relaksasi setelah seharian melakukan perjalanan yang mengesankan, tak lupa beli strawberi untuk oleh oleh.

 Tiba dirumah teman saya sudah pukul 11 malam, kami semua memutuskan tak tidur karena jan 1.30 dini hari harus berangkat ke terminal bus Primajasa menuju bandara Soekarno Hatta di Jakarta, karena pesawat kami berangkat jam 8 pagi.

Liburan singkat tetapi kami semua puas dan cukup membuat kami semakin bersemangat untuk masuk kerja senin besok. Mudah mudahan bisa menginspirasi kawan kawan yang mau menikmati wisata di sekitar Bandung dengan waktu yang singkat, sehari.
Berpose sejenak
Tips dan Estimasi Biaya

Tips

- Bawa jaket
- Berangkat pagi-pagi agar sampai di kawah putih tak terlalu sore,karena                biasanya mendung,serta punya waktu yang cukup untuk makan siang dan beli    oleh oleh.
- Rute : Boscha – Papandayan - kota/oleh-oleh - Kawah Putih - Pemandian air          panas Ciwidey

Estimasi Biaya

 - Sewa Mobil (untuk 8 – 10 orang ) Rp 400.000,00 - Ongkos Masuk Kawah Putih / orang Rp 75.000,00 - Ongkos masuk Kolam Air hangat /orang Rp 7.000,00

Minggu, 10 Februari 2013

Pantai Goa Cina



Pantai Goa Cina

Sunset Pantai Goa cina
Setelah dua jam tracking pulang dari segara anakan tibalah kami di tempat penjemputan di pinggir pantai Sempu, air laut  sedang surut sehingga kami harus jalan kaki di laut kurang lebih 100 meter  menuju tempat perahu berhenti, ada kesan tersendiri disana,karena baru kali ini jalan kaki ke arah tengah laut cukup panjang.

Setelah tiba kembali di pantai sendangbiru,teman teman segera mandi di tempat pemandian umum yang tersedia, kemudian kami makan siang yang  sebetulnya sudah sore hari  di sebuah warung sebelum kami  melanjutkan perjalanan ke Pantai Goa Cina.

Pantai Goa Cina terletak sebelum masuk sendangbiru ke arah barat kuranglebih 5 kilometer mengikuti jalur lintas selatan jawa timur yang menghubungkan pacitan hingga banyuwangi. Jalanan sepi, beraspal mulus dan hotmix, nyaman sekali untuk berkendara.

Tak lama kemudian tiba jalan masuk pantai goa cina,jalan masuk masih makadam sehingga harus pelan pelan di sepanjang kurang lebih 1 kiometer.

Akhirnya sampai juga di Pantai Goa Cina, tak disangka pantai ini sangat indah, apalagi ketika sunset tiba, rasanya ingin berlama lama disana, airnya jernih,dan ombak pun tidak begitu besar karena terhalang pulau pulau karang di pinggir pantai yang menambah indahnya pantai ini, sungguh tempat yang masih asli dan indah.

Puas berfoto ria dan duduk duduk  menikmati sunset, kami bergegas pulang,sayang kami tidak sempat masuk ke goa cina nya sendiri yang berada di salah satu “pulau” di pinggir pantai,letaknya agak di atas dan menurut cerita, goa ini adalah tempat persembunyian peninggalan tentara jepang.
Panorama Pantai Goa cina
Sebelum pulang,kendaraan kami arahkan sejenak menuju jembatan bajulmati, jembatan dengan desain indah yang patut kita nikmati di sore hari,sayang tiba disana sudah agak gelap sehingga keindahannya kurang begitu terlihat,tetapi cukup mengobati rasa penasaran kami.

Akhirnya setelah seharian berwisata di sempu dan goa cina, kami pulang dengan rasa puas, sampai di malang sudah pukul sembilan malam, jika masih mau dilanjutkan kuliner , ada banyak tempat yang rekomended di kota malang,dan akan saya posting tersendiri.

Next trip, kami berencana untuk meng explore pantai pantai lain di malang selatan. Ada pantai balekambang, pantai ngliyep, pantai modangan, pantai kondangmerak, pantai ngantep, pantai tamban, pantai lenggoksono, pantai licin..

Berikut ini adalah estimasi biaya 1 hari trip ke Pulau Sempu+Goa Cina (minus makan dan biaya perjalanan ke malang)
1.sewa mobil 1 hari                                                      Rp 300.000,00
2.bensin                                                                       Rp 100.000,00
3.ijin masuk sempu                                                       Rp  20.000,00
4.sewa perahu                                                              Rp 100.000,00
5.ongkos masuk Pantai Goa Cina Rp 7.000 x 4 orang   Rp   28.000,00
6.parkir                                                                        Rp     5.000,00
TOTAL                                                                       Rp  553.000,00


Note : Bila naik angkutan umum biaya angkutan per orang malang ke sendangbiru + ojek ke goa cina plus minus Rp 100.000,00 hanya saja perlu waktu lebih dari sehari dan  teman teman  bisa camping di segara anakan. Atau bisa juga kalau mau lebih praktis bisa ikut paket tour sehari pulau sempu,teman teman bisa googling.

Inilah Keindahan Pantai Goa Cina

Ketika Surut
Sisi Timur

Masih Sepi,Nyaman Untuk Dinikmati
Trio Kwe Kwek
Berdebur Ombak Pantai Selatan

Indah Dan Mengesankan

Menjelang Sore Mulai Pasang

Ombak mulai Mengganas

Membuat Betah Berlama Lama Di sini

Batuan Laksana Hiasan

Dimana Kau Berada

Tak Terlupakan


Junggle Track Di Pulau Sempu


Junggle Track ke Segara Anakan

Sempu Tracking  

Menuju pulau sempu kita harus menyewa perahu yang mengantar sekaligus menjemput kita di tempat dan waktu yang kita sepakati,ongkos per perahu  Rp 100.000,00 pergi pulang, jangan lupa untuj menyimpan nomor handphone  tukang perahu agar memudahkan kita pulangnya nanti.

Lebih kurang 15 menit kita menyeberang dan  sampailah di pantai pulau sempu,tempat pendaratan ada di antara hutan bakau,bahkan kalau air lagi surut kita harus jalan kaki di laut yang dalamnya selutut kira kira 100 meter,karena perahu tidak bisa menepi,terlalu dangkal.

Ditempat pendaratan kita bisa istirahat sejenak,atau foto foto sambil mempersiapkan diri tracking menuju Segara Anakan di sisi selatan pulau sempu.

Junggle Track kita tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan normal, tidak terlalu jauh, tetapi medan yang naik turun cukup melelahkan juga sehingga harus beberapa kali istirahat sejenak.

Tempat Pendaratan di Pulau Sempu

Keringat terus membasahi tubuh,tetapi terus berjalan dan berjalan hingga dari kejauhan kelihatan air laut yang sangat tenang, ya betul…air laut yang sangat tenang di pantai selatan Jawa yang terkenal ombaknya yang ganas.. itulah segara anakan…akhirnya sampai juga di tempat yang sangat indah, rasa capek seketika hilang berganti suka cita.

View Laut Selatan dari atas Pulau sempu

Segara Anakan merupakan danau yang airnya berasal dari limpahan air laut yang masuk melalui celah karang pantai selatan,dan karena terhalang gunung karang yang besar maka air laut terjebak dan menjadi danau yang tenang dan indah, sesekali deburan ombak besar masuk melalui celah karang merupakan atraksi alam yang sangat indah.

Segera kami merebahkan diri di pasir pantai segara anakan, melepas penat sejenak,tetapi  kemudian kami tak sabar lagi untuk mencebur ke segara anakan. Airnya yang jernih tak berombak dan dangkal sungguh membuat betah berlama lama berendam disana.

Akhirnya setelah puas berenang kami tergoda untuk naik tebing karang untuk melihat pemandangan yang ada di baliknya, dan astaga…sungguh pemandangan pantai selatan yang asli,yang berombak raksasa, sangat indah tetapi juga sekaligus menakutkan, ngeri rasanya melihat ke bawah,tetapi pemandangan yang sangat indah membuat kami betah disana sekaligus  menikmati semilir angin laut yang menyejukkan badan.

Puas menikmati indahnya Segara Anakan dan pantai selatan sempu,akhirnya kami pulang,terbayang harus jalan kali lagi 2 jam……

Sempu,Sekeping Surga di Malang Selatan




Segara Anakan nan Eksotis

Menuju Pulau Sempu

Di wilayah kabupaten Malang bagian selatan memang berderet Sampai di Pantai Sendangbiru,segera kami parkir kendaraan, dan melaporkan diri ke Perhutani untuk menyeberang ke Pulau Sempu,hal ini karena Sempu merupakan cagar alam yang di lindungi sehingga kita harus lapor jika mau kesana. Di kantor Perhutani petugas menanyakan tujuan kita, jumlah rombongan,menginap atau tidak, serta mengisi pernyataan untuk tidak membuat ke pantai yang indah, mulai yaitu pantai Modangan di bagian barat yang berbatasan dengan kabupaten Blitar hingga pantai Licin di bagian timur berbatasan dengan wilayah Lumajang.
Salah satu yang paling menarik adalah Sempu, yang merupakan pulau kecil di kawasan Sendangbiru, Desa nelayan yang jaraknya +- 60 km dari Kota Malang.
Menuju pulau sempu paling ideal adalah membawa kendaraan sendiri, baik mobil atau motor,agar ada waktu cukup panjang di Sendangbiru. Alternatif lain adalah angkutan umum, kalau dari Kota Malang harus ganti 3 kali angkutan, pertama kalau dari arah Surabaya,dari terminal arjosari anda harus naik angkot jurusan eks terminal gadang,disana banyak angkutan menuju desa Turen,ada bus kecil,ada pula minibus semacam suzuki carry dan turunnya di pasar Turen.dari Turen perjalanan dilanjutkan dengan angkutan pedesaan menuju sendangbiru.
Hari itu teman teman dari Surabaya berangkat jam 5 pagi, sehingga sampai di kota Malang masih sekitar jam 7 pagi, kami berempat sarapan pagi di daerah Tambakrejo, Bululawang.tepatnya di sebuah warung yang namanya Warung Pagi, menunya pas sekali untuk sarapan,ada nasi pecel,nasi campur, juga sayur lodeh khas warung pagi yang cukup lumayan,plus empal daging yang lezat. Harga seporsi plus es teh Rp 14.000,00
Habis sarapan pagi perjalanan dilanjutkan menuju sendangbiru, kuranglebih 2 jam, Dari Malang sampai desa Druju di Turen masih mulus,selanjutnya jalanan mulai berkelok dan cukup sempit,sehingga  kecepatan kendaraan harus berkurang,namun pemandangan di sepanjang perjalanan cukup indan dan sayang jika kita lewatkan.
Sampai di Pantai Sendangbiru,segera kami parkir kendaraan, dan melaporkan diri ke Perhutani untuk menyeberang ke Pulau Sempu,hal ini karena Sempu merupakan cagar alam yang di lindungi sehingga kita harus lapor jika mau kesana. Di kantor Perhutani petugas menanyakan tujuan kita, jumlah rombongan,menginap atau tidak, serta mengisi pernyataan untuk tidak membuat kerusakan di pulau sempu dan bayar administrasi Rp 20.000,00  


Segara Anakan,Tenang dan Jernih