Jumat, 20 Desember 2013

Amazing Lombok

FROM LOMBOK WITH LOVE


Air Terjun Benang Kelambu

“Intermezo”

Seperti  air yang mengalir  ,tak  pernah salah memilih tempat  mengalir mengikuti  lekuk indah permukaan bumi , untuk kemudian menyatu di lautan menghijau.

Walaupun tak kan mudah untuk sampai pada tujuan,namun setidaknya jejak yang ditinggalkan akan membentuk relief kehidupan yang indah,yang dapat kita nikmati di hari nanti,meski  tak pernah tahu kapan akan sampai atau bahkan  tak pernah sampai  pada samudera luas.

Seperti  jejak di air terjun benang kelambu, tempat terindah yang bisa kita jangkau sedekat dekatnya.

Dan seperti  jejak di air terjun Tiu Kelep,ada perjalanan indah menembus tapak batu sungai yang membelah,mengalir dan seakan berkata akan banyak tantangan rintangan ke depan,  “…bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh,bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat,apapun itu,segala keinginan, mimpi,cita cita,keyakinan diri….”

Aku bersyukur   untuk…
 Anugerah   menikmati  indahnya ciptaan-Nya.
Anugerah mengungkapkan segala rasa apa adanya
Anugerah  memahami  yang tersirat dan membaca yang tersurat
Anugerah  mengenal dirimu


Day 1. “Perjalanan Indah”

Perjalanan singkat Surabaya Lombok terasa begitu bersemangat,pagi jam 05.40 pesawat Citilink yang membawaku dalam perjalanan ini lepas landas,meski sepanjang perjalanan dilaporkan cuaca tidak begitu bersahabat,dari jendela kulihat awan tebal di bawah sana,kemudian yang terlihat hanya putihnya awan karena pesawat memasuki gugusan awan tebal,sudahlah..aku tutup jendela,dan kupasang handset untuk mendengarkan music sekaligus mengusir perasaan was was akan kondisi cuaca saat itu.

Wajah Bandara International Lombok

Perasaanku menjadi tenang ketika pesawat sudah mendekati Bandara international Lombok di Praya,cuaca berubah menjadi terang dan cerah,sehingga bisa kulihat gugusan pulau kecil di Lombok Timur,sempat aku mengira ngira letak Pink beach yang rencananya akan kukunjungi nantinya.

Sudut Menarik Solaria di BIL

Akhirnya tiba juga di Lombok dengan selamat, tak lupa foto foto sebentar disekitar Bandara,karena ternyata hari itu banyak orang orang  melakukan hal yang sama,pastilah mereka sedang berwisata juga seperti kami.

Mencari Rejeki Di Bandara International Lombok

Beberapa saat menunggu akhirnya datang juga kawan kawan dari Denpasar yang memang sebelumnya sudah berjanji ketemu disana,senang rasanya karna  sudah cukup lama nggak bertemu hingga kemudian    bersama  kami  menuju Mataram dengan naik Bus Damri,dilanjutkan dengan taksi menuju penginapan untuk segera mempersiapkan perjalanan di hari pertama.

Taman Narmada dan Pantai Kuta adalah tempat yang akan kami kunjungi di hari itu plus Tanjung Aan kalau masih ada waktu tersisa.

Taman Narmada

Taman Narmada adalah peninggalan dari Raja Karangasem di Bali yang juga membangun Taman Ujung di Amlapura,dibangun sebagai miniature dari gunung Rinjani.

Gerimis menyambut di Taman Narmada,meski tak menyurutkan langkah untuk tetap menikmati keindahannya, dan tentu saja nantinya akan menjadi kenangan manis.

"Berlabuhlah"  @ Taman Narmada

Puas menikmati taman itu perjalanan berlanjut ke Pantai Kuta di Lombok Tengah,lumayan jauh juga jaraknya,sehingga sempat beberapa kali bertanya orang untuk menemukan jalur yang benar,maklum rambu yang ada masih membingungkan,walaupun saya sudah persiapkan peta besar.

Gapura View Taman Narmada

Menjelang sore tiba juga di Pantai Kuta, ada batu karang yang menjadi point view disana, sayangnya untuk bisa menikmati keindahan dari atas batu itu harus rela berbagi dengan rayuan gadis gadis kecil yang terus merayu menjajakan souvenir,dan mengikuti kemanapun pergi,bahkan sampai ke puncak batu karang itu, ada cerita kegigihan memperjuangkan hidup disana.

Kolam Renang Di Miniatur Gunung Rinjani

Puas di Pantai Kuta perjalanan berlanjut ke Tanjung Aan,dengan bekal bertanya tanya kepada penduduk tibalah kami di Pantai Batu Payung,yaa bukan Tanjung Aan seperti tujuan semula,lagi lagi karena minimnya rambu dan membingungkannya petunjuk yang diberikan ketika kami bertanya tanya.

Batu Karang Ku,@ Pantai Kuta

Pada akhirnya perjalanan hari itu diakhiri dengan menunggu kawan kawan dari Jakarta yang akan datang pada malam hari itu.

Bukit Zorro @ Pantai Kuta
Hujan begitu deras hingga nggak ada pilihan selain hanya meringkuk di mobil,sambil istirahat,bercerita dan menikmati pemandangan Bandara Lombok di malam hari.


Day 2. “Benang Stokel,Benang Kelambu.. Menakjubkan”


Air Terjun Benang Kelambu

Hari kedua terasa begitu santai hingga tak terasa hari sudah agak siang ketika aktivitas harus dimulai.

Berbekal peta yang kubawa akhirnya sampailah di pintu gerbang menuju air terjun benang stokel dan benang kelambu,dan segera kami disambut orang muda yang mengaku penjaga .

Indahnya Air Terjun  Benang Kelambu

Agak kesal juga sebetulnya dengan mereka yang seperti memaksa untuk menjadi pemandu,tetapi akhirnya kuputuskan juga untuk tidak menggunakan jasa mereka. Hal seperti ini yang harus dibenahi bagi mereka yang berkepentingan dengan kemajuan pariwisata di sana, demi kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Dari Sudut Lain Benang Kelambu

Jalan menuju Benang Stokel cukup lumayan,sudah berpaving dan lebar lebih dari satu meter sehingga leluasa jika dibuat jalan berduaan atau berpapasan dengan orang lain.

Air Terjun Benang Stokel

Ternyata hanya 15 menit  jalan kaki sudah sampai di benang stokel,keindahannya sudah terasa ketika dari kejauhan terdengar  suara derasnya air terjun,perlahan mulai  nampak pemandangan indah dari balik rimbunnya pohon,melengkapi keindahan suasana yang seakan memang dipersembahkan khusus pada hari itu,jadi teringat the law of attraction, sungguh tak terlupakan.

Bagian Lain Air Terjun Benang Kelambu
Bahkan pada perjalanan berikutnya menuju Benang kelambu,melewati jalan setapak di tengah rimbunnya hutan,menjadi moment indah,naik dan turun serta berlikunya jalan meski terlihat sulit tapi justru disana semakin terlihat betapa indahnya hari itu.

Puncaknya adalah ketika dari kejauhan mulai menyembul Air Terjun yang membuat sejenak terpana karena keindahannya yang luar biasa, Benang Kelambu,yaa akhirnya sampai juga disana.

Duduk terdiam terpana,itulah yang bisa dilakukan  sesaat  tiba disana..betapa luar biasanya anugerah yang telah diberikan untuk kita nikmati,dan tak terasa tiba tiba ada perasaan dari dasar hati yang terdalam yang tak bisa di bendung untuk ungkapkan semuanya.

Namun semuanya harus berakhir karena waktu sudah menjelang sore,masih ada tujuan yang harus dikunjungi sehingga walaupun ingin rasanya berpuas puas disana tetapi harus juga meninggalkannya.

Dan masih lewat jalan yang sama,berliku,naik,turun,melewati titian kayu kecil di tengah rimbunnya hutan, semuanya indah.

“Pura Batu Bolong”


Senja Di Pura Batubolong

Sore itu adalah saat yang tepat untuk berburu sunset,dan tujuannya adalah pura Batu Bolong,disana tak banyak yang dapat diceritakan selain menikmati  keindahan sore yang sangat special.


Pura Batubolong

Menjelang Senja

Day 3. ” Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep”


Sendang Gile

Sekitar 2.5 jam perjalanan dari kota Mataram kearah Lombok utara,tepatnya dikaki gunung Rinjani, di desa Senaru, adalah tempat dimana air terjun ini berada.

Air Terjun Sendang Gile

Tidak seperti hari sebelumnya di Benang Stokel yang penjaganya seperti memaksa, di sini kami leluasa untuk melakukan persiapan perjalanan tanpa “gangguan” dari penawaran pemandu, biaya masuk hanya lima ribu rupiah per orang dan bahkan parkir mobil pun gratis.

Jalan setapak yang telah dibangun sedemikian rupa menjadikan perjalanan disini semakin nyaman,tak heran jika terlihat lebih banyak pengunjung disini disbanding di benang stokel,domestic maupun mancanegara.


Bagian Atas Sendang Gile

Tak perlu waktu lama ternyata Sendang Gile sudah di depan mata, air terjun yang bertingkat ini sudah Nampak indah dari kejauhan, dan di bawahpun terlihat beberapa wisatawan asing sedang menikmati derasnya air terjun.

Tak lama disana kami lanjutkan menuju Tiu Keleb,letaknya di atas sendang gile dengan jalan yang sudah terawat juga, sehingga kami nyaman dibuatnya.


Satu hal yang membuat perjalanan ke Tiu Keleb luar biasa adalah adanya jalur sungai,yaa kita harus rela mengikuti aliran sungai yang terkadang licin dan deras,sehingga harus hati hati.

Namun justru disinilah ada keunikan dan tantangan,  lagi lagi keindahannya  akan menjadi kenangan yang tak terlupakan,seru dan hebat.

Perjalanan yang lumayan sulit akhirnya terbayar dengan indahnya Tiu keleb,sejenak kami terpana keindahannya,airnya yang dingin mengalir mengundang kami untuk segera menceburkan diri disana.

Akhirnya kami pun menceburkan diri di bawah air terjun, segar terasa dan sepuas puasnya menikmati dinginnya air.

Sungguh suasana yang sangat special hari itu,seakan tak ingat lagi dunia di luar sana yang hiruk pikuk.Di sini seperti menemukan keindahan abadi.

Lagi dan  lagi moment yang sangat special ada disana,sulit untuk diungkapkan dengan kata kata, dan yang  akan selalu  terbawa  selamanya, a thousand years.

Bagaimanapun perjalanan harus diakhiri,kami pun pulang dengan sejuta kenangan indah di sana, entah kapan kami kembali lagi,yang jelas dengan waktu dan suasana yang berbeda.


“Malimbu Peak dan Senggigi”


View Dari Puncak Malimbu

Perburuan sunset berlanjut di kedua tempat indah ini,puncak Malimbu dan Senggigi. Perpaduan gunung dan pantai serta suasana senja di tempat ini sungguh menjadi moment yang sangat indah,melengkapi perjalanan hari itu yang memang terasa sangat berkesan.

Sulit Mengatakan Keindahannya

Menikmati keindahan dari tempat ini memang lebih banyak memanjakan mata,sehingga lebih tepat rasanya kalau gambar gambar indah ini bisa menceritakan betapa indahnya tempat ini.

Sandhyakalaning

Dan ini adalah hari terakhir di Lombok,besok harus balik lagi ke dunia nyata,meski masih tersisa setengah hari yang cukup untuk mengunjungi tempat tempat disekitar kota Mataram.


Day 4. The Last Day " Taman Mayura,Pura Meru,Banyu Mulek"

Pura Meru

Jika hari pertama adalah yang paling ditunggu tunggu,maka hari terakhir ini adalah hari yang sangat ku benci, karena harus meninggalkan Lombok dengan sejuta kenangan indah yang entah kapan terulang,bahkan jika sempat kesana pun rasanya moment nya tak akan pernah sama.

Keramik Di Banyumulek

Hari ini yang  dikunjungi adalah Taman  Mayura yang ada di tengah kota,sebuah taman air yang nyaman untuk bersantai melepas penat, dan persis di seberang taman ini terlihat pura Meru yang berjajar menjulang tinggi tiga buah Meru, meru artinya gunung, dan pura meru terlihat ada tiga buah berjejer rapi.
Taman Mayura

Tak lama disana perjalanan dilanjutkan ke Banyu Mulek,sebuah Desa Wisata tempat membuat kerajinan keramik.

Another View Mayura
Akhirnya sampailah pada bagian yang sangat tak menyenangkan, meninggalkan Lombok,meninggalkan semuanya,bahkan meninggalkannya sendiri di Bandara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar