Episode Kelud
Terinspirasi tayangan expedisi cincin api dan cerita teman
teman tentang gunung Kelud,saya pun ingin tahu seperti apa sih gunung yang ada
di wilayah Kabupaten Kediri dan Blitar ini.
Awalnya saya tak begitu bersemangat ketika teman teman mengajak
ke tempat ini, karena saya beranggapan pastilah biasa biasa saja,nggak terlalu
istimewa.Tetapi syukurah anggapan saya itu 100% keliru.
Tebing Kokoh Bersebelahan Dengan Kawah |
Mengawali perjalanan
menuju gunung Kelud,akses yang paling mudah adalah melalui Kota Kediri,kalau
dari dalam kota kita tinggal mencari arah ke Kecamatan Wates,selanjutnya
tinggal ikuti saja arah ke gunung Kelud dengan mengikuti petunjuk arah di jalan
yang lebar dan mulus itu.
Jalan itu berakhir di
sebuah rest area yang disediakan bagi
wisatawan yang mau beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan naik
gunung Kelud,di tempat itu juga terdapat loket pembayaran masuk lokasi
wisata,per orang hanya Rp 8000 saja.
Setelah Rest Area, perjalanan mulai terasa menanjak dan
berbelok belok serta jalan yang tak lagi lebar, tetapi masih cukup mulus
sehingga tak ada kendala berarti, pemandangan pun mulai nampak indah diawali dengan suguhan pemandangan kebun nanas
yang luas di kiri kanan jalan ,sekali sekali kami juga menjumpai petani yang sedang menebar pupuk di sela sela
deretan kebun nanas, sayang saat itu tumbuhan itu belum ada yang waktunya
panen.
Semakin ke arah gunung, kebun nanas berganti dengan hutan,
hingga kami tiba di sebuah tempat yang dinamakan Jalan Misteri, kemisteriusan
jalan ini terletak pada sebuah jalan yang kalau arah Kediri/bawah kita lihat jalan
sedikit menurun tetapi faktanya ternyata naik, sehingga kita harus menginjak
pedal gas,demikian pula dari arah sebaliknya atau dari arah gunung,jelas jalan
beraspal itu terlihat sedikit naik tetapi justru kendaraan kita meluncur dengan
sendirinya seperti jalanan sedang menurun,menurut cerita hal ini disebabkan
karena adanya medan magnet seperti yang terdapat di jabal magnet Arab
Saudi,tetapi ada pula yang berpendapat ini adalah ilusi optik yang membuat mata
kita melihat seolah olah jalan sedang menurun,padahal sebetulnya sedang
menanjak,dan sebaliknya. Mana yang benar? entahlah,tetapi bagi kami sama sekali
tak masalah, yang penting sudah merasakan sendiri keajaiban alam ini.
Semakin tinggi perjalanan
menuju kawah, jalan semakin meliuk liuk walaupun tetap mulus,tetapi di kiri
kanan adalah jurang yang dalam, sehingga kita harus extra hati hati,apalagi
kalau sedang berpapasan dengan kendaraan lain dari depan,tak jarang salah satu
harus berhenti untuk memberi kesempatan yang lainnya disamping demi keamanan
kita sendiri.
Tetapi justru sepanjang perjalanan di atas gunung inilah
kita dibuat takjub dengan indahnya pemandangan yang tiada duanya,tingginya
tebing yang menjulang berpadu dengan dalamnya jurang dengan kontur tanah yang
bervariasi plus jalan beraspal di punggungnya menjadi tempat yang sangat indah,
seolah olah kita sedang berada di negeri asing di atap dunia.
Sejujurnya sepanjang perjalanan menuju kawah inilah saya
sangat menikmati keindahan gunung Kelud,tetapi akhirnya kami tiba disebuah rest
/ parking area,saya tak menyangka sebuah tempat dibangun di atas gunung,tempat
inilah yang saya lihat tadi dari kejauhan persis suasana yang sering kita lihat
di national geographic,seperti sebuah desa di Himalaya.
Di Ujung Terowongan Menuju Kawah Kelud |
Hari sudah sore ketika kami tiba di area parkir,sehingga
kami diijinkan untuk langsung menuju kawah dengan membawa mobil melewati sebuah
terowongan,biasanya pengunjung harus jalan kaki melewati terowongan ini.
Di ujung terowongan kami disambut pemandangan yang membuat
takjub,kombinasi tebing terjal yang menjulang tinggi dan disebelahnya adalah
bekas danau kawah gunung kelud yang saat ini sedang berkembang menjadi anak
gunung.Dengan diselimuti kepulan asap
pertanda panas lava yang terdorong dari dalam magma,anak gunung itu kini telah
memenuhi seluruh danau kawah sehingga tak nampak lagi bekas danaunya,berganti
dengan anak gunung berapi yang terus tumbuh membesar,mudah mudahan tidak sampai
meletus yang sangat membahayakan kita semua…Entah sampai kapan.
Bekas Danau Kawah Yang Berganti Anak Gunung |