Jembatan Barelang |
Di perjalanan ke Batam kali ini rasanya kurang maksimal
untuk mengexplore wisata disana,tak lain karena padatnya acara dan batalnya
rencana untuk extend selama sehari. Kami berada di Batam lima hari,yang empat
hari full acara perusahaan,tapi nggak papa,setidaknya kami punya masih punya waktu setengah
hari terakhir yang kebetulan pas hari
sabtu,sedang penerbangan pulang ke Surabaya masih jam empat sore.
Yang wajib adalah mengunjungi jembatan Barelang,kebetulan hotel tempat kami
menginap tidak begitu jauh dari Barelang,nggak sampai setengah jam perjalanan.
Masalahnya adalah transportasi,rencana awal adalah mau sewa
motor sehari untuk keliling beberapa tempat wisata,tetapi hari itu persewaan lagi full, akhirnya kami sepakat
sewa mobil, cukup mahal ,karena hanya untuk pemakaian enam jam harus bayar tiga
ratus ribu,itupun sudah nego dan dapat diskon lima puluh ribu rupiah.
Akhirnya berangkatlah kami dengan tujuan Jembatan Barelang
-Nagoya-Bandara. Cuma itu? Ya betul,cuma itu
yang bisa kami kunjungi, sayang memang,tetapi mengunjungi ikon Batam adalah harus.
Kenangan bersama teman teman |
Perjalanan sangat santai,rasanya sopir sama sekali nggak mau
nginjak gas, padahal saya sudah minta untuk agak kencang dikit,bahkan ngebut
juga oke,seandainya diperbolehkan kami siap untuk ambil kemudi untuk kemudian
wesss….ngebut.
Singkat cerita kami tiba di jembatan pertama,kami berhenti
dan foto foto sambil menikmati pemandangan dari atas jembatan, laut yang membentang diapit pulau
pulau memberikan pemandangan yang sangat
indah,juga nampak aktivitas pembangunan resort di ujung pulau batam.
Menurut sopir ada lima jembatan antar pulau di sekitar
Barelang,tetapi saat itu kami hanya mengunjungi jembatan pertama dan kedua saja.
Pembangunan Resort di dekat Jembatan Barelang |
Puas di jembatan Barelang
kami langsung tancap gas menuju
Nagoya,eh lagi lagi sang sopir leletnya minta ampun,kami hanya saling
berpandangan dan tertawa keras,ingat iklan televisi seorang pencuri keledai di padang
pasir,ketika ketahuan pemiliknya langsung lari menuju sang keledai,hup…loncat
dan lari.. eh ternyata sang keledai nggak lari lari malah klenak klenuk nyantai (bhs.Jawa artinya pelan pelan).
Di tengah perjalanan kami mampir ke toko coklat khas
Batam,rupanya coklat Batam saat ini mulai jadi oleh oleh yang banyak dicari
wisatawan.
Akhirnya kami tiba di Nagoya Hill, segera teman teman
menyebar sesuai tujuan apa yang mau dibeli,dan ketemu di meeting point jam dua
pas.
Namanya belanja sering lupa waktu,teman teman pun demikian
sehingga saling menunggu dan membuat molor dari jatah waktu, begitu kumpul di
meeting point bawaan belanja sudah semakin menambah sesak di dalam mobil.
Berbeda dengan perjalanan sebelumnya yang sangat santai,
kali ini tanpa diminta sang sopir langsung tancap gas, ngebut menuju Bandara, sampai
sampai kami terguncang keras ketika melewati
jalanan yang sedikit bergelombang ,padahal penerbangan kami masih kurang
dua jam lagi.
Memang sejak deal harga sewa mobil,kami diberi waktu cuma
enam jam, kalau ada kelebihan berarti harus bayar lagi perjam lima puluh ribu rupiah,
tetapi kami mau tepat waktu biar nggak nambah uang sewa lagi,maksudnya agak
ngebut di jalan nggak papa, tetapi ada cukup waktu di Barelang dan Nagoya,
mungkin berbeda dengan pemikiran sopir,nyantai di jalan,ber lama lama di
barelang dan lebih lama lagi belanja di Nagoya,hingga lewat waktu enam jam,dan
tentu saja..over charge, ah ada ada saja……..mudah mudahan dugaan saya keliru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar