MAHAMERU
Akhirnya kesampaian juga.
Rencana yang telah lama tertunda untuk menapakkan kaki di puncak 3676 mdpl, ya..apalagi kalau bukan Mahameru,yang sudah sejak tahun 2013 lalu rencana itu selalu mundur dengan berbagai sebab,pertama karena Taman Nasional ini lagi ditutup untuk maintenance, kedua ditutup lagi karena ada seorang pendaki yang tersesat dan Alhamdulillah meski sempat nyaris tertunda lagi karena jadwal masing masing anggota team yang susah untuk disamakan, akhirnya tanggal 19-21 September 2014 niat itu kesampaian juga, uniknya kami berlima membawa masing masing misi bila berhasil bisa sampai ke puncak,tentu hal ini menjadi motivasi yang sangat besar bagi kami.
Seminggu sebelum hari H saya menyempatkan diri survey jalan menuju Ranupani,untuk melihat kondisi jalan yang rencananya kami lalui dengan membawa kendaraan sendiri, dan syukurlah kondisi jalan jauh lebih baik dari terakhir saya kesana setahun sebelumnya.
Sekedar sharing bagi teman-teman yang mau ke sana inilah itenary kami.
Persiapan
Cek kuota pendakian di web TNBTS, karena dibatasi 300 orang per hari, bisa booking online dengan mengisi formulir di website,kemudian bayar biaya masuk dan bukti registrasinya kita bawa ke Pos Ranupani, atau kalau dirasa bukan puncak musim pendakian maka langsung ke Pos Ranupani juga nggak papa.
Kemudian siapkan pula surat keterangan sehat dari dokter, banyak teman teman yang mampir di Puskesmas Tumpang untuk minta surat keterangan sehat sebelum memulai perjalanan.
Dan jangan lupa cek dan lengkapi barang bawaan yang sekiranya perlu, barangkali ada yang terlewatkan.
Hari Ke-1 Start jam 07.00 WIB dari Malang.
Bisa bawa mobil sendiri yang memiliki ground clearance tinggi,atau bisa juga naik jeep yang siap mengantar sampai Ranupani, biasanya standby di depan pasar Tumpang.
1. Malang-Tumpang-Ngadisari-Jemplang-Ranupani
Kondisi jalan antara Malang-Tumpang-Gubuk Klakah Bagus Hot Mix.
Gubukklakh- Ngadisari Jalan Semen tapi sudah banyak yang rusak sehingga berkerikil, tapi masih oke untuk mobil selain sedan.
Ngadisari-Pertigaan Jemplang sudah Hot Mix walaupun sempit dan harus hati hati karena kiri kanan jurang,terutama bila berpapasan dengan mobil di depan.
Jemplang-Ranupani jalan semen masih baru sehingga masih sangat mulus, jauh kondisinya dengan tahun 2013 lalu dimana hanya jenis Jeep 4x4 yang bisa lewat,kemudian disambung jalan beraspal sampai Desa Ranupani, sayang justru kondisi jalan di Ranupanilah yang parah, bekas aspal yang rusak,dengan bebatuan yang nongol di sana sini cukup merepotkan untuk mengemudikan kendaraan,terutama jalan sebelum masuk desa, ada yang parah banget, harus extra hati hati.
Sampai di Ranupani terus melapor,mengisi formulir dan membayar biaya masuk, jika sudah mendaftar online tinggal menunjukkan bukti pendaftaran dan pembayaran anda kepada petugas.
2. Ranupani-Ranukumbolo -Trekking.
Perjalanan sepanjang -+ 10 km ini memakan waktu 4-5 Jam untuk perjalanan normal.
Pemandangan sepanjang perjalanan yang menghijau dan teduh sangat menyenangkan, apalagi kondisi track nya yang cukup landai.
Track pertama menuju pos 1 melewati area yang dinamakan Landengan Dowo ....mdpl, kondisi jalan landai dengan jalan setapak berpaving. Di pos 1 kita bisa istirahat sejenak, biasanya kalau lagi ramai ada penjual gorengan dan semangka.
Track kedua antara pos 1 dan pos 2 kondisi jalan masih landai, tetapi sudah tidak berpaving lagi, sesekali ada tanjakan dan turunan kecil.Di track ini kita melewati area yang dinamakan Watu Rejeng ....mdpl. biasanya saya tidak terlalu lama istirahat di pos 2, bahkan pernah juga tidak berhenti di pos ini langsung lanjut ke pos 3.
Track ketiga antara pos 2 dan pos 3, pemandangan semakin bagus, banyak pohon pakis yang tumbuh besar di sisi kiri kanan jalan setapak, tetapi tenaga juga semakin melemah,perlu semangat tinggi melewati turunan dan tanjakan yang semakin banyak, di sini kita juga bisa menemukan jembatan kecil pertanda perjalanan kita sudah sampai setengahnya untuk sampai di Ranukumbolo, hingga akhirnya sampai di pos 3, kita bisa istirahat sambil mempersiapkan tenaga lagi di pos ini karena perjalanan berikutnya kita disambut tanjakan yang cukup menantang, kira kira 100 meter dengan kemiringan 45 derajat, kami dan teman teman menamakan ini tanjakan bonus.
Track keempat, ini adalah track terakhir sebelum sampai di ranukumbolo,masih landai bahkan beberapa agak menurun hingga sedikit demi sedikit muncul dihadapan kita ujung danau,wow...semakin kesana semakin luar biasa pemandangan di depan, dan seketika itu pula hilanglah semua kepenatan selama lima jam perjalanan, semua terbayar oleh indahnya pemandangan di depan kami.
Saran saya berhentilah di sebuah batu yang ada di depan pos 4, pos ini sendiri terletak di sisi danau. Dari batu itu kita bisa memuaskan diri berfoto ria sepuas puasnya.
Dari sana kita bisa langsung menuju area perkemahan di seberang danau,tempatnya ramai dan saat ini sudah ada orang berjualan nasi maupun makanan dan minuman lainnya,tapi kalau ingin tempat yang sepi, dibawah pos 4 bisa juga kita dirikan tenda.
Nikmatilah sore hingga pagi di tepi danau nan indah ini,apabila cuaca cerah,pada malam hari kita bisa melihat langit penuh bintang.
Akhirnya kesampaian juga.
Rencana yang telah lama tertunda untuk menapakkan kaki di puncak 3676 mdpl, ya..apalagi kalau bukan Mahameru,yang sudah sejak tahun 2013 lalu rencana itu selalu mundur dengan berbagai sebab,pertama karena Taman Nasional ini lagi ditutup untuk maintenance, kedua ditutup lagi karena ada seorang pendaki yang tersesat dan Alhamdulillah meski sempat nyaris tertunda lagi karena jadwal masing masing anggota team yang susah untuk disamakan, akhirnya tanggal 19-21 September 2014 niat itu kesampaian juga, uniknya kami berlima membawa masing masing misi bila berhasil bisa sampai ke puncak,tentu hal ini menjadi motivasi yang sangat besar bagi kami.
Seminggu sebelum hari H saya menyempatkan diri survey jalan menuju Ranupani,untuk melihat kondisi jalan yang rencananya kami lalui dengan membawa kendaraan sendiri, dan syukurlah kondisi jalan jauh lebih baik dari terakhir saya kesana setahun sebelumnya.
Sekedar sharing bagi teman-teman yang mau ke sana inilah itenary kami.
Persiapan
Cek kuota pendakian di web TNBTS, karena dibatasi 300 orang per hari, bisa booking online dengan mengisi formulir di website,kemudian bayar biaya masuk dan bukti registrasinya kita bawa ke Pos Ranupani, atau kalau dirasa bukan puncak musim pendakian maka langsung ke Pos Ranupani juga nggak papa.
Kemudian siapkan pula surat keterangan sehat dari dokter, banyak teman teman yang mampir di Puskesmas Tumpang untuk minta surat keterangan sehat sebelum memulai perjalanan.
Dan jangan lupa cek dan lengkapi barang bawaan yang sekiranya perlu, barangkali ada yang terlewatkan.
Hari Ke-1 Start jam 07.00 WIB dari Malang.
Bisa bawa mobil sendiri yang memiliki ground clearance tinggi,atau bisa juga naik jeep yang siap mengantar sampai Ranupani, biasanya standby di depan pasar Tumpang.
1. Malang-Tumpang-Ngadisari-Jemplang-Ranupani
Kondisi jalan antara Malang-Tumpang-Gubuk Klakah Bagus Hot Mix.
Gubukklakh- Ngadisari Jalan Semen tapi sudah banyak yang rusak sehingga berkerikil, tapi masih oke untuk mobil selain sedan.
Ngadisari-Pertigaan Jemplang sudah Hot Mix walaupun sempit dan harus hati hati karena kiri kanan jurang,terutama bila berpapasan dengan mobil di depan.
Jemplang-Ranupani jalan semen masih baru sehingga masih sangat mulus, jauh kondisinya dengan tahun 2013 lalu dimana hanya jenis Jeep 4x4 yang bisa lewat,kemudian disambung jalan beraspal sampai Desa Ranupani, sayang justru kondisi jalan di Ranupanilah yang parah, bekas aspal yang rusak,dengan bebatuan yang nongol di sana sini cukup merepotkan untuk mengemudikan kendaraan,terutama jalan sebelum masuk desa, ada yang parah banget, harus extra hati hati.
Sampai di Ranupani terus melapor,mengisi formulir dan membayar biaya masuk, jika sudah mendaftar online tinggal menunjukkan bukti pendaftaran dan pembayaran anda kepada petugas.
2. Ranupani-Ranukumbolo -Trekking.
Pemandangan sepanjang perjalanan yang menghijau dan teduh sangat menyenangkan, apalagi kondisi track nya yang cukup landai.
Track pertama menuju pos 1 melewati area yang dinamakan Landengan Dowo ....mdpl, kondisi jalan landai dengan jalan setapak berpaving. Di pos 1 kita bisa istirahat sejenak, biasanya kalau lagi ramai ada penjual gorengan dan semangka.
Track kedua antara pos 1 dan pos 2 kondisi jalan masih landai, tetapi sudah tidak berpaving lagi, sesekali ada tanjakan dan turunan kecil.Di track ini kita melewati area yang dinamakan Watu Rejeng ....mdpl. biasanya saya tidak terlalu lama istirahat di pos 2, bahkan pernah juga tidak berhenti di pos ini langsung lanjut ke pos 3.
Track ketiga antara pos 2 dan pos 3, pemandangan semakin bagus, banyak pohon pakis yang tumbuh besar di sisi kiri kanan jalan setapak, tetapi tenaga juga semakin melemah,perlu semangat tinggi melewati turunan dan tanjakan yang semakin banyak, di sini kita juga bisa menemukan jembatan kecil pertanda perjalanan kita sudah sampai setengahnya untuk sampai di Ranukumbolo, hingga akhirnya sampai di pos 3, kita bisa istirahat sambil mempersiapkan tenaga lagi di pos ini karena perjalanan berikutnya kita disambut tanjakan yang cukup menantang, kira kira 100 meter dengan kemiringan 45 derajat, kami dan teman teman menamakan ini tanjakan bonus.
Dari sana kita bisa langsung menuju area perkemahan di seberang danau,tempatnya ramai dan saat ini sudah ada orang berjualan nasi maupun makanan dan minuman lainnya,tapi kalau ingin tempat yang sepi, dibawah pos 4 bisa juga kita dirikan tenda.
Nikmatilah sore hingga pagi di tepi danau nan indah ini,apabila cuaca cerah,pada malam hari kita bisa melihat langit penuh bintang.